EXECUTIVE SUMMARY
Daerah aliran sungai (DAS) Citanduy merupakan salah satu DAS penting yang melintasi
dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. DAS Citanduy merupakan salah satu kawasan
yang belum tersedia secara lengkap data/informasi biodiversitas ikannya, sedangkan kegiatan
manusia dan dampak antropogenik yang diakibatkan sangat mengancam keberadaan biodivesitas
tersebut. Kajian yang dilakukan menggunakan data sekunder yang bersumber dari berbagai
publikasi ilmiah dan penelusuran sumber informasi di media sosial. Informasi yng diperoleh
kemudian disusun secara sistematis untuk memberikan gambaran biodiveristas ikan yang ada dan
kondisi DAS Citanduy terkini.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy memiliki luas 473.697 ha. Secara geografis DAS
Citanduy terletak pada 108º 04’ sampai dengan 109º 30’ Bujur Timur (BT) dan 7º 03’ sampai
dengan 7º 52’ Lintang Selatan (LS). Sungai Citanduy memiliki panjang 180 km dengan hulunya
terletak diantara Gunung Sawal dan Gunung Galunggung yang bermuara di kawasan Segara
Anakan. Kondisi DAS Citanduy secara keseluruhan sudah kritis sehingga merupakan salah satu
DAS prioritas untuk dilakukan pengelolaan dengan lebih baik lagi. Akibatnya sedimentasi di
bagian hilir Sungai Citanduy yaitu Segara Anakan terus mengalami peningkatan yang berdampak
terhadap biodiversitas ikan yang ada di dalamnya.
Biodiversitas ikan di Sungai Citanduy tercatat sebanyak 41 famili dan 21 ordo dengan
jumlah 92 spesies. Cyprinidae merupakan famili paling dominan dengan 11 spesies. Berdasarkan
distribusi longitudinal terdapat 21 spesies di daerah hulu DAS, 39 spesies di daerah tengah, dan
62 spesies di daerah hilir. Dari total tersebut sebanyak 79 spesies merupakan ikan asli Indonesia
dan 13 jenis ikan introduksi. Sebanyak 5 famili merupakan ikan introduksi dengan total 13 spesies,
yaitu Serrasalmidae, Poecillidae, Cichlidae, Clariidae, dan Loricariidae. Terdapat 11 spesies yang
dapat dijadikan indikator perairan yang masih baik dan 2 spesies untuk kondisi tercemar. Status
biodiversitas yang ada memperlihatkan 2 spesies rentan (VU), 1 spesies hampir terancam (NT),
68 spesies kurang diperhatikan (LC), dan 8 spesies tidak dievaluasi (DD), serta 12 spesies belum
dievaluasi (NE). Selanjutnya kategori berdasarkan CITES semuanya berstatus belum dievaluasi
(NE). Diantara jenis-jenis ekonomis penting yang popular dan mempunyai harga kompetitif, serta
sebagai komoditas ekpsor adalah ikan sidat.
Pemahaman terhadap status biodiversitas ikan DAS Citanduy diharapkan dapat
mengoptimalkan dan melindungi biodiversitas ikan yang ada. Dengan demikian pada masa
mendatang aktivitas komersial berbasis perikanan akan lebih dapat dikembangkan dengan
mengandalkan lebih banyak komoditas bernilai ekonomi tinggi lainnya yang selanjutnya dapat
mengurangi tekanan pada spesies tertentu seperti sidat. Status biodiversitas juga menjadi landasan
yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan
dan mencegah kepunahan jenis ikan yang ada