Skip to main content

1.1. Gambaran Umum

Dalam pengelolaan perikanan, kualitas, keragaman dan ketersediaan sumber daya perikanan harus dipertahankan dalam jumlah yang cukup untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Dengan menggabungkan semua pengertian dan tujuan pengelolaan perikanan tersebut, pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem harus mencakup dampak penangkapan ikan terhadap komponen ekosistem serta mencoba mendorong kegiatan lain untuk melindungi ekosistem. Selanjutnya ekosistem yaitu komunitas dari banyak organisme hidup (biotik) bersama dengan komponen abiotik dari lingkungannya untuk hidup, makan, bereproduksi dan berinteraksi (Hutubessy & Mosse, 2015). 

Dalam skema EAFM, komponen biotik terdiri dari spesies target, spesies non target, komponen biologis habitat, predator, dan mangsa (Garcia and Cochrane, 2005). Pengelolaan perikanan berbasis ekosistem merupakan pendekatan terintegrasi sehingga ketersediaan satu set indikator ekologi dengan nilai referensinya memiliki peran penting. Indikator adalah variabel, penunjuk, atau indeks yang mengukur kondisi terkini suatu komponen ekosistem dan pedoman untuk mencapai keberlanjutan dalam pengelolaan perikanan (Garcia and Cochrane, 2005).

Dengan demikian, sumberdaya ikan menjadi salah satu domain penting yang perlu diukur dengan beberapa indikator. Domain sumber daya ikan merupakan domain yang menitikberatkan pada aspek biologi ikan (Yuliana et al., 2019).  Terdapat 5 (lima) indikator pada domain Sumberdaya Ikan yaitu tren produksi penangkapan ikan, perubahan ukuran ikan yang tertangkap, proporsi anakan/induk ikan yang tertangkap bukan untuk budi daya, komposisi hasil tangkapan, serta keberadaan spesies introduksi dan invasif.