3.1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penilaian indikator EAFM pada domain Sumber Daya Ikan dapat menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan maupun data sekunder dari referensi yang tersedia. Uraian Teknik pengumpulan data masing-masing indikator diuraikan sebagai berikut.
a. Tren Produksi Penangkapan Ikan
Data/informasi indikator tren produksi penangkapan ikan dapat diperoleh melalui:
- Data pengamatan langsung ke lapangan terkait upaya penangkapan ikan, antara lain data hasil tangkapan ikan per satuan alat tangkap per satuan waktu;
- Data statistik perikanan tangkap dari OPD yang membidangi perikanan;
- Data hasil penelitian atau pemantauan dari unit kerja/pemangku kepentingan terkait; dan/atau
- Hasil wawancara nelayan senior yang secara rutin melakukan penangkapan ikan selama 5-10 tahun terakhir
Langkah-langkah pemberian nilai kriteria pada indikator tren produksi penangkapan ikan yaitu:
- Analisa tren/ pola produksi penangkapan ikan yang diperoleh dari data statistik perikanan tangkap dari OPD yang membidangi perikanan, hasil penelitian atau pemantauan dari unit kerja/pemangku kepentingan terkait; ataupun hasil wawancara nelayan senior yang secara rutin melakukan penangkapan ikan selama 5-10 tahun terakhir; dan
- Beri nilai kriteria (nk) indikator tren produksi penangkapan ikan, dengan kriteria nilai berikut:
- nk = 1, yaitu apabila tren hasil tangkapan menurun >25%;
- nk = 2, yaitu apabila tren hasil tangkapan menurun sampai dengan 25%;
- nk = 3, yaitu apabila tren hasil tangkapan stabil atau meningkat.
Beberapa pemangku kepentingan yang dapat dijadikan responden dalam melakukan penilaian indikator tren produksi penangkapan antara lain:
- Unit kerja di bidang perikanan tangkap
- Akademisi/ peneliti dari lembaga pendidikan tinggi/lembaga penelitian lainnya
- Penyuluh perikanan
- Nelayan
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
b. Perubahan Ukuran Ikan yang Tertangkap
Data/informasi indikator perubahan ukuran ikan yang tertangkap dapat diperoleh melalui:
- Data pengamatan langsung ke lapangan terhadap panjang ikan hasil tangkapan nelayan, dengan jumlah sampel yang representatif sehingga didapatkan ukuran rata-rata panjang ikan (dalam cm);
- Data hasil penelitian, khususnya terkait LFA (length frequency analysis) terhadap ikan yang dominan dari unit kerja/pemangku kepentingan terkait; dan/atau
- Hasil wawancara nelayan/responden lainnya yang berpengalaman dalam perikanan tangkap
Catatan
Komparasi dengan panjang maksimum (Lmax) dan panjang pertama kali matang gonad (Length at first maturity/Lm) terhadap hasil riset maupun literatur yang dapat dipercaya (misalnya, www.fishbase.org). Spesies dominan adalah spesies yang secara total memiliki volume lebih dari 50% hasil tangkapan (Sumber: Petunjuk teknis Penilaian Indikator Pengelolaan Perikanan di Perairan Darat dengan Pendekatan Ekosistem).
Langkah-langkah pemberian nilai kriteria pada indikator perubahan ukuran ikan yang tertangkap yaitu:
- Lakukan analisa data pola perubahan ukuran ikan yang bisa diperoleh melalui pengukuran langsung ke lapangan terhadap panjang ikan hasil tangkapan nelayan, dengan jumlah sampel yang representatif, hasil penelitian khususnya terkait LFA (length frequency analysis) terhadap ikan yang dominan. Data dapat diperoleh dari unit kerja/pemangku kepentingan terkait, atau wawancara nelayan/responden lainnya yang berpengalaman dalam perikanan tangkap; dan
- Beri nilai kriteria (nk) indikator perubahan ukuran ikan yang tertangkap, dengan kriteria nilai berikut:
- nk = 1, yaitu ukuran ikan yang tertangkap rata-rata mengecil
- nk = 2, yaitu ukuran ikan yang tertangkap rata-rata relatif tetap
- nk = 3, yaitu ukuran ikan yang tertangkap rata-rata bertambah
Beberapa pemangku kepentingan yang dapat dijadikan responden dalam melakukan penilaian indikator perubahan ukuran ikan yang tertangkap antara lain:
- Unit kerja di bidang perikanan
- Akademisi/ peneliti dari lembaga pendidikan tinggi/lembaga penelitian lainnya
- Penyuluh perikanan
- Nelayan
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
c. Proporsi Anakan/Induk Ikan yang Tertangkap Bukan untuk Budidaya
Data/informasi indikator proporsi anakan/induk ikan yang tertangkap bukan untuk budidaya dapat diperoleh melalui:
- Data pengamatan langsung ke lapangan terhadap jumlah anakan/indukan yang tertangkap oleh nelayan yang bisa diperkuat dengan pengukuran panjang dan berat hasil tangkapan ikan;
- Data hasil penelitian, khususnya terkait komposisi tangkapan dari unit kerja/pemangku kepentingan terkait; dan/atau
- Hasil wawancara nelayan/responden lainnya yang berpengalaman dalam perikanan tangkap
Langkah-langkah pemberian nilai kriteria pada indikator proporsi anakan/induk ikan yang tertangkap bukan untuk budi daya yaitu:
- Hitung proporsi komposisi hasil tangkapan yang berhubungan dengan Lm (ukuran pertama matang gonad) dan pemanfataan dalam perikanan budi daya untuk spesies tertentu apabila ada.
- Beri nilai kriteria (nk) indikator proporsi anakan/induk ikan yang tertangkap bukan untuk budi daya, dengan kriteria nilai berikut:
- nk 1= yaitu apabila proporsi anakan/induk ikan yang tertangkap >20% dari total hasil tangkapan
- nk 2= proporsi anakan/induk ikan yang tertangkap <20% dari total hasil tangkapan
- nk 3= tidak ada anakan/induk ikan yang tertangkap/sangat minim
Pemangku kepentingan dari indikator proporsi anakan/induk ikan yang tertangkap bukan untuk budi daya yaitu:
- Unit kerja di bidang perikanan
- Akademisi/ peneliti dari lembaga pendidikan tinggi/lembaga penelitian lainnya
- Penyuluh perikanan
- Nelayan
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
d. Komposisi Hasil Tangkapan
Data/informasi indikator Komposisi hasil tangkapan dapat diperoleh melalui:
- Data pengamatan langsung ke lapangan terkait hasil tangkapan nelayan, sehingga didapatkan rataan komposisi hasil penangkapan ikan;
- Data hasil penelitian atau pemantauan dari unit kerja/pemangku kepentingan terkait; dan/atau
- Hasil wawancara nelayan/responden lainnya yang berpengalaman dalam perikanan tangkap selama 5-10 tahun terakhir
Langkah-langkah pemberian nilai kriteria pada indikator Komposisi hasil tangkapan yaitu:
- Hitung proporsi komposisi hasil tangkapan. Informasi terkait jenis ikan yang tertangkap termasuk ke kelompok herbivor/ karnivor/ omnivor dapat dilihat pada laman/ situ www.fishbase.org
- Beri nilai kriteria (nk) indikator komposisi hasil tangkapan, dengan kriteria nilai berikut:
- nk=1, yaitu apabila komposisi hasil tangkapan tidak lengkap, tidak lagi ada atau sangat jarang tertangkap ikan jenis asli yang menjadi top predator;
- nk=2, yaitu apabila komposisi hasil tangkapan cukup lengkap, masih tertangkap ikan jenis asli yang menjadi predator tapi dalam jumlah yang menurun dan/ atau ukuran yang mengecil;
- nk 3, yaitu apabila komposisi spesies lengkap, keanekaragaman tinggi, masih tertangkap ikan jenis asli yang menjadi predator dalam jumlah dan/ atau ukuran yang kurang lebih sama dengan kondisi 5-10 tahun lalu.
Beberapa pemangku kepentingan yang dapat dijadikan responden dalam melakukan penilaian indikator komposisi hasil tangkapan antara lain:
- Unit kerja di bidang perikanan
- Akademisi/ peneliti dari lembaga pendidikan tinggi/lembaga penelitian lainnya
- Penyuluh perikanan
- Nelayan
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
e. Keberadaan Spesies Introduksi dan Invasif
Data/informasi indikator keberadaan spesies introduksi dan invasif dapat diperoleh melalui:
- Data pengamatan langsung ke lapangan terkait hasil tangkapan nelayan, dengan jumlah responden dan alat tangkap yang representatif sehingga dapat dipastikan jumlah/persentase dan jenis ikan asing/invasif yang tertangkap dari keseluruhan hasil tangkapan ikan dalam satu satuan waktu penangkapan;
- Data hasil penelitian atau pemantauan dari unit kerja/pemangku kepentingan terkait; dan/atau
- Hasil wawancara nelayan/responden lainnya yang berpengalaman dalam perikanan tangkap selama 5-10 tahun terakhir.
Langkah-langkah pemberian nilai kriteria pada indikator keberadaan spesies introduksi dan invasif yaitu:
- Identifikasi keberadaan ikan introduksi dan atau ikan invasif. Daftar jenis ikan invasif menurut Permen KP No.19 tahun 2020, terlampir;
- Beri nilai kriteria (nk) indikator keberadaan spesies introduksi dan invasif dengan kriteria nilai berikut:
- nk= 1, yaitu apabila terdapat spesies introduksi dan sudah menjadi spesies invasif
- nk= 2, yaitu apabila terdapat spesies introduksi, namun tidak/belum menjadi spesies invasif
- nk= 3, yaitu apabila tidak terdapat spesies introduksi
Beberapa pemangku kepentingan yang dapat dijadikan responden dalam melakukan penilaian indikator keberadaan spesies introduksi dan invasif antara lain:
- Unit kerja di bidang perikanan
- Akademisi/ peneliti dari lembaga pendidikan tinggi/lembaga penelitian lainnya
- Penyuluh perikanan
- Nelayan
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
No Comments