PROFIL DAS CITANDUY
Daerah aliran sungai (DAS) memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan sumberdaya ikan di perairan yang berada di kawasan tersebut. DAS dapat dibagi mengikuti zonasi pada sungai utamanya, yaitu kawasan hulu, tengah dan hilir. Salah satu DAS yang yang tidak asing lagi bagi kita dan mempunyai peranan penting dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya ikan adalah Citanduy. Namun Citanduy termasuk salah satu dari DAS yang kondisinya sudah kritis di wilayah Jawa Barat (Irawan et al., 2020). Faktor yang mempengaruhi kondisi kerusakan DAS Citanduy diantaranya adalah tutupan vegetasi yang berdampak pada kondisi daur hidrologi.
Citanduy merupakan salah satu sungai penting yang hulunya di Jawa Barat dan muaranya terletak di Segara Anakan Cilacap. Oleh karena itu perubahan yang terjadi di daerah aliran sungai ini akan berdampak pada kondisi Segara Anakan yang merupakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan biota air lainnya. Mawardi (2010), DAS Citanduy merupakan salah satu DAS di Jawa yang kondisinya sudah termasuk kritis dengan tutupan vegetasi kurang dari 20%. Menurut Prasetyo (2004), DAS Citanduy membentang dari utara ke selatan, dari deretan pegunungan G. Cakrabuana (1.721 mdpl), hingga kawasan Segara Anakan. Di bagian barat dibatasi oleh G. Galunggung (2.168 mdpl) dan Telaga Bodas (2.201 mdpl) dan Gunung Sadakeling (1.676 mdpl), di bagian timur terdapat G. Simpang Tiga, sedangkan di bagian tengah DAS, di bagian hulu terdapat G. Sawal (1.784 mdpl). Perairan kawasan penyusun DAS Citanduy tersebut merupakan habitat ikan dengan berbagai potensi (Haryono dan Wahyudewantoro 2020).
2.1. Peta DAS Citanduy
DAS Citanduy merupakan salah DAS terbesar di Jawa dengan sungai utamanya adalah Citanduy (Hidayat et al., 2021). Secara geografis DAS Citanduy terletak pada 108º 04’ sampai dengan 109º 30’ Bujur Timur (BT) dan 7º 03’ sampai dengan 7º 52’ Lintang Selatan (LS). Wilayah Citanduy merupakan sungai lintas provinsi yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai (Kepmen PU Nomor 483 Tahun 2013). DAS ini meliputi sejumlah wilayah, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cilacap (Prasetyo, 2004). Sungai Citanduy luasnya sekitar 4.460 km2dan panjang sungainya 170 km (Mawardi, 2010). Bagian hilir Citanduy membentang sepanjang 60 Km yang merupakan batas Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pembagian wilayah DAS Citanduy secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.1
2.2. Iklim DAS Citanduy
Iklim pada DAS Citanduy beriklim muosn yang dipengaruhi oleh dua musim yaitu kemarau dan penghujan dengan temperatur berkisar antara 24º - 31º C dan curah hujan rata- rata 2.725 mm/tahun. Perubahan iklim dapat berpotensi membahayakan kaitannya dengan sumberdaya air. Dampak langsung dari perubahan iklim di WS Citanduy antara lain pola tanam yang sudah ditetapkan tidak lagi dapat diterapkan karena perubahan musim tidak sesuai dengan yang diperkirakan sebelumnya. Dampak perubahan iklim dapat diminimalkan melalui penyediaan dan pemeliharaan fungsi infrastruktur air yang memadai (Kepmen PU Nomor 483 Tahun 2013).
2.3. Kualitas Air DAS Citanduy
Pengukuran terhadap kualitas air pada daerah aliran sungai Citanduy telah dilakukan di sembilan titik pangamatan (Gambar 2.2.) dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 (Hanifah dan Chamid, 2022).
No Comments