Skip to main content

EXECUTIVE SUMMARY

Daerah aliran sungai (DAS) Kampar merupakan salah satu area sungai yang sangat penting di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau dan Sumatera Barat untuk penyediaan air bersih, sektor pertanian dan perikanan, pembangkit listrik, serta pariwisata. DAS Kampar merupakan salah satu wilayah yang belum tersedia secara lengkap data dan informasi mengenai biodiversitas ikannya, sedangkan kegiatan manusia dan dampak antropogenik yang diakibatkan sangat mengancam keberadaan biodiversitas tersebut. Kajian yang dilakukan menggunakan data sekunder yang bersumber dari berbagai publikasi ilmiah dan penelusuran sumber informasi di media sosial. Informasi yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis untuk memberikan gambaran biodiversistas ikan yang ada dan kondisi DAS Kampar terkini. 

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar memiliki total luas wilayah sungai mencapai 2.506.515 Ha. Wilayah Sungai (WS) Kampar merupakan WS lintas provinsi, sebagian besar berada di wilayah Provinsi Riau (88,89%) dan sebagian di Provinsi Sumatera Barat (10,11%). Pengukuran kualitas air daerah aliran sungai yang dilakukan tahun 2015 menunjukkan kualitas air pada bagian hulu, tengah, dan hilir masih dalam kategori baik. Di daerah hulu yang berada di Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Limapuluh Koto, Kabupaten Sawahlunto dimanfaatkan sebagai sumber air bersih dan pembangkit listrik (PLTA); daerah tengah di Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri hilir, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan didominasi pertanian dan perkebunan; dan daerah di Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Pelalawan merupakan muara dengan kondisi ekosistem yang khas berupa rawa banjiran dan fenomena pasang surut bono.

Biodiversitas ikan di DAS Kampar tercatat sebanyak 112 jenis ikan yang terdiri dari 27 famili. Cyprinidae merupakan famili dengan kumunculan spesies terbanyak. Sebaran jenis berdasarkan segmentasi sungai diketahui terdapat 29 spesies terdapat di daerah hulu DAS, 92 spesies di daerah tengah, dan 88 spesies di daerah hilir DAS. Dari 112 jenis ikan yang ada, 15 diantaranya merupakan jenis ikan endmeik. Berdasarkan potensi pemanfaatannya, 39 jenis (35,45%) diantaranya potensial sebagai ikan konsumsi; 25 jenis (22,73%) potensial sebagai ikan hias; 1 jenis (0,91%) potensial dalam pemafaatan lainnya, dan 49 jenis (40,91%) belum diketahui pemanfaatannya. Terdapat 36 jenis yang merupakan jenis ikan ekonomi penting. Diantara jenis-jenis ikan ekonomis penting yang ada, ikan belida dan ikan arwana merupakan primadona DAS Kampar. Terdapat 10 jenis ikan yang berada dalam status terancam berdasarkan status IUCN redlist. 

Data dan informasi terkait keragaman jenis ikan di DAS Kampar serta kondisi terkini DAS Kampar menjadi penting dan menjadi landasan dalam optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan biodiversitas ikan yang ada. Dengan demikian pada masa mendatang aktivitas komersial berbasis perikanan akan lebih dapat dikembangkan dengan mengandalkan lebih banyak komoditas bernilai ekonomi tinggi lainnya yang dapat mengurangi tekanan pada spesies tertentu seperti belida. Status diversitas juga akan digunakan untuk penyusunan kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan dan mencegah kepunahan jenis ikan yang ada.