KARAKTERISTIK DAS CIMANDIRI
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri berada dalam satu wilayah administrasi Propinsi Jawa Barat dengan meliputi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. DAS Cimandiri mempunyai anak-anak sungai yaitu Cicatih, Cipelang, Citarik, Cibodas, dan Cidadap yang semuanya bermuara di teluk pelabuhan ratu Sukabumi. Karakteristik Sungai Cimandiri dapat dibedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir berdasarkan ekosistem dan pemanfaatan yang ada.
3.1. Hulu DAS Cimandiri
Hulu dari DAS Cimandiri adalah Sub DAS Citatih yang pada koordinat antara 106°03’08”- 106°05’30” BT dan 06°04’54” - 07°00’43” LS dengan luas sekitar 45,243 ha (Gambar 3.1). Penggunaan lahan yang mendominasi adalah pertanian lahan kering (Tabel 3.1).
Gambar 3.1. Sub DAS Citatih, hulu DAS Cimandiri, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Sumber: Hartono et al., 2016).
Tabel 3.1. Penggunaan lahan di Sub DAS Citatih, hulu DAS Cimandiri, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Sumber: Ferliande, 2009).
3.2. Bagian Tengah DAS Cimandiri
Bagian tengah dari DAS Cimandiri adalah Sub DAS Citarik (Gambar 3.2).
Gambar 3.2. Sub DAS Citarik, bagian tengan DAS Cimandiri, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Sumber: Hartono et al., 2016; https://www.bing.com/images).
Di bagian tengah Sungai Cimandiri, 6°56'59"S 106°45'19"E, terdapat Bendung Kebon Randu (Gambar 3.3) di Kampung Babakan Desa Tenjojaya Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat yang dikenal juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ubrug.
Gambar 3.3. Bendung Kebun Randu dari atas bukit, di Kampung Babakan Desa Tenjojaya Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat
(Sumber: https://www.radarempoa.com/2016/05/wisata-sejarah-plta-ubrug-sukabumi.html ).
3.3. Hilir DAS Cimandiri
Bagian hilir Sungai Cimandiri merupakan perairan muara berupa wilayah estuari, merupakan daerah percampuran air tawar dari Sungai Cimandiri dengan air laut dari Teluk Palabuhanratu. Muara Sungai Cimandiri merupakan muara terbesar dibandingkan degan muara-muara sungai lainnya di Kabupaten Sukabumi, seperti muara Sungai Cibareno, Sungai Citiis, Sungai Cimaja, Sungai Citepus, Sungai Cipalabuhan, dan Sungai Cisukawayana. Diperkirakan luas rawa pasang surut di Kabupaten Sukabumi sekitar 269 Ha, dan pemanfaatannya sebagian besar untuk area persawahan (BPS Kab. Sukabumi, 2018).
Rawa pesisir estuari Sungai Cimandiri merupakan ekosistem lahan basah yang ditumbuhi oleh beragam jenis tumbuhan air. Beberapa tumbuhan khas wilayah pesisir seperti mangrove (Sonneratia sp) dijumpai di lokasi ini. Sedangkan tumbuhan air lainnya merupakan tumbuhan air khas perairan tawar seperti kangkung (Ipomoea aquatica), genjer (Limnocharis flava), kiambang (Salvinia molesta), apu apu (Pistia stratiotes) rumput wlingi (Cyperus sp), walingi (Actinoscirpus grossus), eceng gondok (Eichhornia crassipes), klampis air (Mimosa pigra), dan padi (Oryza sativa). Rawa pesisir estuari Sungai Cimandiri berada pada lokasi 07° 01’ 48,7”LS; 106° 32’49.9”BT, sampai 07° 02’ 29,9”LS; 106° 32’39.9”BT. Luas rawa pesisir adalah ±52,7 Ha, dengan luas genangan permanen ±7,3 Ha. Kondisi lingkungan lokasi penelitian di rawa pesisir estuari Sungai Cimandiri disajikan pada Tabel 1.
Bagian hilir Sungai Cimandiri dikenal sebagai salah satu daerah sentra penangkapan benih ikan sidat pada stadia glass eel. Triyanto et al. (2019) berdasarkan penelitiannya (Gambar 3.4 dan Tabel 3.2) menyatakan bahwa lahan rawa di estuari Sungai Cimandiri termasuk kedalam lahan rawa salin/payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Salinitas terendah di lahan rawa pesisir adalah 0 ppt dan tertinggi 4,8 ppt, sedangkan salinitas rata-rata berkisar antara 0,81-1,2 ppt. Salinitas tertinggi terdapat pada Stasiun RP.01 dan RP.02. Kedua lokasi ini merupakan area yang dekat ke perairan muara, sehingga mendapat pengaruh air laut dari muara Sungai Cimandiri. Kedalaman perairan minimum 0,3 m dan maksimum 1,5 m. Suhu air di daerah rawa pesisir 27,48-31,93oC. Suhu air tertinggi terdapat pada lokasi RP.03 (30,95±3,22°C) dan RP.04 (31,93±3,26°C). Warna air coklat kehijauan dengan tingkat kecerahan 14,4-32,4 cm. Substrat dasar perairan didominasi oleh substrat pasir. Pada area yang jauh dari dari wilayah sungai utama substrat dasar perairan semakin halus dan cenderung berlumpur. Daerah rawa pesisir yang dekat dengan estuari Sungai Cimandiri dipengaruhi oleh adanya arus pasang-surut yaitu pada lokasi RP.01 dan RP.02 dengan kecepatan arus sebesar 0,21±0,18 m.S-1 (RP.01) dan 0,13±0,13 m.S-1 (RP.02). Total padatan terlarut (TDS) 1,02-1,60 g.L-1 dan total padatan tersuspensi (TSS) 50,26-88,99 mg.L-1 . Nilai konduktivitas 1,77-2,43 mS.cm-1. Kandungan oksigen terlarut (DO) 6,63-10,55 mg.L-1, dan pH air 7,73-8,27. Kandungan amonium (N-NH4) 0,12-0,37 mg.L-1 . Total nitrogen (TN) dan total fosfor (TP) sebesar 1,38-2,08 mg.L-1 dan 0,09-0,19 mg.L-1. Bahan organik total (TOM) 12,68-18,50 mg.L-1 dan kandungan klorofil-a 2,37-63,80 mg.m-3 . Secara keseluruhan, kondisi kualitas perairan rawa pesisir estuari Sungai Cimandiri di atas ditampilkan pada Tabel 3.3.
Gambar 3.4. Lokasi penelitian di rawa pesisir estuari Sungai Cimandiri (Sumber: Triyanto et al., 2019).
Tabel 3.2. Karakteristik lokasi penelitian di rawa pesisir estuari Sungai Cimandiri (Sumber: Triyanto et al., 2019)
Tabel 3.3. Nilai rata-rata parameter fisika-kimia perairan di rawa pesisir estuari Sungai Cimandiri, Desember 2017-November 2018 (Sumber: Triyanto et al., 2019)
No Comments